Aktivitas Menarik

Belanja

Dengan banyak mall, pusat belanja, toko-toko khusus, dan pasar yang menjual produk teknologi tinggi, tidak berlebihan jika Taiwan disebut sebagai surga para pembelanja. Kebanyakan toko buka pada pukul 10 pagi hingga pukul 9 malam setiap hari dalam sepekan. Kartu kredit lumrah digunakan untuk berbelanja.

Berbelanja takkan lengkap tanpa melihat lebih dekat ‘gadget’ buatan Taiwan yang membuat kehidupan moderen semakin nyaman. Setiap kota di Taiwan mempunyai, apa yang disebut sebagai masyarakat lokal, toko “3C” (computers, communications, consumer electronics). Toko-toko ini menawarkan kamera digital, perlengkapan pelengkap komputer, dan barang-barang teknologi canggih lainnya. Jaringan pertokoan elektronik di antaranya adalah Tsann Kuen (“3C”) dan Sunfar. Di ibu kota, Plaza Digital Guang Hua memiliki ratus an penjual yang berdagang di bawah satu atap. Selain itu ada juga NOVA Information Plaza yang telah berkembang dari lokasi awalnya di dekat stasiun utama Taipei, dan kini memiliki enam lokasi di seluruh daratan Taiwan.

 

Orang-orang Tiongkok menghormati dan memanfaatkan batu giok selama ribuan tahun. Bahkan sampai saat ini masyarakat di Taiwan mengenakan gelang dan cincin yang terbuat dari batu neferit dan giok. Batu semi mulia lainnya, seperti topaz dan kuarsa, juga banyak digunakan untuk membuat perhiasan yang menarik. Tempat terbaik untuk mendapatkan barang- barang perhiasan  ini  adalah di Pasar Giok Akhir Pekan Taipei (di persimpangan jalan Jianguo South dan Ren’ai). Di sini ratusan pedagang perhiasan batu menjual giok, batu  semi mulia dan perhi asan yang terbuat dari kerang. Setiap kota memiliki beberapa pedagang tradisional yang menawarkan emas dan perak. Ini untuk memenuhi kebutuhan akan tradisi mempersembahkan perhiasan emas bagi pasangan yang menikah. Toko-toko besar juga merupakan tempat yang bagus untuk berbelanja perhiasan.

 

Taiwan Utara

  • Distrik Perdagangan Xinyi
  • Department Store Shin Kong Mitsukoshi
  • Taipei 101
  • Bioskop Vie Show
  • Distrik Perdagangan Zhongxiao-Dunhua
  • Department Store Pacific SOGO
  • Pasar Obral Wufenpu Garment
  • Ximending
  • Pasar Malam
  • Toko Buku Eslite Bookstore

Taiwan Tengah

  • Distrik Perdagangan Musium Seni
  • Distrik Perdagangan Zhong
  • FE21 Mega Department Store
  • Jingming First Street
  • Department Store Shin Kong Mitsukoshi
  • Tunghai Art Street
  • Pasar Malam

Taiwan Selatan

  • Distrik Perdagangan XinJueJiang
  • Dream Mall
  • E-Da World
  • Department Store FE21 Mega
  • Department Store Hanshin
  • Department Store Talee
  • Pasar Malam

Mochi

Mochi (kue beras ketan) disebut “doushu” (kue beras kacang) oleh masyarakat Taiwan zaman dahulu, tetapi kemudian menjadi lebih dikenal sebagai “mochi” di bawah pengaruh makanan penutup Jepang “wagashi” selama masa kolonial Jepang. Camilan ini adalah salah satu sajian lezat yang mewakili budaya asli dan Hakka Taiwan. “Dulun” Amis adalah versi camilan berbahan dasar jagung yang kenyal dan tanpa isian.

Mochi Hakka telah menjadi daya tarik dalam beberapa tahun terakhir karena Mochi Tseng di Hualien. Ini bermula saat Tseng pindah dari Taiwan barat ke Hualien, di mana dia membuka toko yang menjual mochi gaya Hakka tradisional. Mochi Tseng dibuat dengan cara tradisional, yaitu menggiling beras ketan dengan tangan, diperas hingga kering, lalu diuleni berulang kali hingga menjadi tekstur lembut yang padat dan kenyal namun tidak lengket. Isiannya memiliki rasa yang padat dan kaya sehingga membuat kue ini menjadi kue favorit lokal dan spesialisasi Hualien.

Teh

Dengan reputasi sebagai kerajaan teh, Taiwan memiliki topografi dan iklim yang cocok untuk menanam tanaman teh. Ada banyak jenis teh yang tersedia di Taiwan; empat teh utamanya; Teh Wenshan Baozhong, Teh Dongding Oolong (Wulong), Teh Pekoe Oolong (Baihao Wulong), dan Tie Guanyin.

Anda dapat memilih hampir semua jenis teko di mal atau toko teh. Jika Anda ingin membeli budaya porselen selain teko untuk merebus teh, pergilah ke Yingge, ibu kota keramik Taiwan. Jalan Jianshanpu Yingge. adalah area pejalan kaki yang baru dirancang, dan seluruh area perbelanjaan ini menyediakan berbagai jenis produk porselen. Ini adalah tempat terbaik untuk membeli teko dan melihat-lihat.

Mal dan supermarket besar memiliki kios khusus yang menjual teh, sehingga minuman nasional ini mudah ditemukan. Selain itu, ada juga teh celup, cara yang lebih sederhana dan praktis untuk menikmati secangkir teh.

Pia Matahari

Selama periode awal pemerintahan Republik, seorang tukang roti Taichung, Wei Ching-hai menyempurnakan kue gula maltosa tradisional untuk membuat pia matahari yang dikenal saat ini. Pia matahari menutupi isian gula maltosa dengan cangkang kue kekuningan yang dibentuk menjadi bentuk bulat pipih kira-kira seukuran telapak tangan agar mudah dikonsumsi. Pia ini dinamakan sesuai dengan bentuknya yang menyerupai matahari.

Pia matahari juga dikenal sebagai “xibing” (kue lembut) karena teksturnya yang lembut dan popularitasnya sebagai makanan penutup di kalangan orang kaya. Selain itu juga dikenal sebagai “paobing” (kue basah) karena praktik umum yang mencelupkannya ke dalam susu kedelai panas untuk melepaskan rasa maltosa dan melembutkan teksturnya agar lebih mudah dikonsumsi oleh manula dan anak-anak dengan gigi susu. Taichung adalah tempat lahirnya pia matahari dan rumah bagi beberapa toko roti kuno yang khusus membuat camilan ini. Pia ini adalah oleh-oleh yang populer di kalangan pengunjung di pusat Taiwan.

Nastar

Nanas banyak ditanam di sini di Taiwan, yang juga dikenal sebagai penghasil nanas kalengan, minuman nanas, dan selai nanas. Nanas juga dibuat menjadi nastar, dengan rasa manis dan asam nanas yang berpadu dengan kulit luarnya yang longgar dan lembut, yang seolah meleleh di mulut Anda; kue ini memang layak untuk dicoba… dan masih banyak lagi!

Biskuit Lidah Sapi

Biskuit populer ini diberi nama sesuai dengan bentuknya yang panjang dan lonjong seperti lidah. Yilan dan Lukang adalah daerah paling terkenal untuk biskuit lidah sapi di Taiwan.

Biskuit lidah sapi Yilan berbentuk panjang, ramping, dan tipis. Bahan-bahan tersebut diuleni dengan tangan menjadi adonan, lalu diratakan, diketuk bagian tengahnya dengan pisau, lalu dipanggang hingga teksturnya seperti biskuit yang renyah. Sebaliknya, biskuit versi Lukang lebih tebal dan berbentuk lonjong. Biskuitnya berlapis dan sedikit dimaniskan dengan isian gula maltosa dan dipanggang atau digoreng.