Asosiasi Pariwisata Siraya Agung
Asosiasi Pariwisata Siraya Agung mencakup Kawasan Pemandangan Alam Nasional Siraya dan sebagian Kota Tainan serta Kabupaten Chiayi. Kawasan ini merupakan rumah bagi banyak kota klasik. Makanan khas berlimpah di negeri ajaib ini, seperti mangga Yujing, biji teratai Baihe, kopi Dongshan, nasi Houbi, pasta air asin, kastanye air Guantian, dan minyak teh pahit Zhongpu. Banyak tempat rekreasi di kawasan ini, termasuk mata air panas lumpur Guanziling, Grass Mountain Moon World (Zuozhen), Resor Liuying Jianshanpi, serta tiga Kawasan Pemandangan Alam Nasional yaitu Waduk Wushantou, Waduk Zengwen, dan Waduk Hutoupi. Kami siap menyambut wisatawan untuk mengunjungi negeri ajaib Siraya – tempat yang menawarkan lebih dari yang Anda bayangkan!
Tempat Wisata
|
Kawasan Pemandangan Waduk Zengwen dikelilingi oleh pegunungan dan sungai. Taman ini memiliki sepuluh area rekreasi yang sudah ada atau yang direncanakan, termasuk area rekreasi tepi sungai, area Wisma Tamu Papaya, area lanskap bendungan, dan vila tepi danau. Dengan demikian, pengunjung dapat menikmati beragam pengalaman.
|
Jalan Kapok berada di dekat Jalan Kotapraja Nan 90. Saat Anda berada di ujung jalan ini, Anda akan berada di kawasan indah yang dikelilingi oleh bunga-bunga. Pada tahun 2015, jalan ini dipilih sebagai salah satu jalan “lautan bunga” terindah di dunia oleh situs web Bored Panda. Kedua sisi jalan ditutupi warna jingga, dengan aksen hamparan padi hijau dan tanaman teratai merah/hijau. Sawah-sawah yang ada juga kontras dengan langit biru dan awan putih. Semuanya mengingatkan pada lukisan pedesaan yang indah dan alami.
|
Ketika mendengar nama Guanziling, kebanyakan masyarakat Taiwan akan teringat pada Pemandian Air Panas Guanziling yang memiliki reputasi kuat selama lebih dari 100 tahun. Pemandian air panas ini adalah salah satu dari empat pemandian air panas utama di Taiwan, bersama Beitou, Yangmingshan, dan Sichongxi. Pemandian air panas lumpur ini merupakan pemandian air panas yang langka di Taiwan.
|
Pusat Pengunjung Guantian seluas 11 hektar dibuka pada bulan Agustus 2020. Lanskap taman ini meliputi pemukiman desa dan unsur-unsur masyarakat adat Siraya. Semua ini terintegrasi ke dalam Dataran Chianan. Ini adalah tempat wisata baru dan pusat yang menghubungkan tempat-tempat wisata utama. Bersama dengan Taman Peringatan Hatta Yoichi dan Waduk Wushantou, tempat ini menawarkan serangkaian objek wisata di dekat Jalan Tol Nasional No. 3, dan menjadi kawasan wisata dengan transportasi yang nyaman dan berpemandangan indah.
|
Waduk Wushantou terletak di persimpangan distrik Liujia dan Guantian. Jika dilihat dari atas, garis pantainya yang berkelok-kelok menyerupai terumbu karang hijau. Karenanya, danau ini juga dikenal sebagai Danau Karang. Kawasan waduk ini memiliki area berkemah dan barbekyu, jalur bersepeda dan jalan kaki, area rekreasi air, dan fasilitas wisata lainnya. Salah satunya adalah Balai Peringatan Hatta Yoichi, yang berisi sejarah menarik Waduk Wushantou. Anda juga dapat mempelajari lebih tentang kisah Hatta Yoichi, seorang insinyur Jepang yang mengelola pembangunan waduk, di Taman Peringatan Hatta Yoichi.
|
Taman Peringatan Hatta Yoichi didirikan untuk mengenang insinyur Jepang Hatta Yoichi, seorang tokoh kunci dalam pembangunan sistem irigasi untuk Dataran Chiayi-Tainan (Chianan) serta Waduk Wushantou. Ia dikenal sebagai “Bapak Irigasi Chianan.” Pada tahun 1910, Hatta datang ke Taiwan selatan untuk berpartisipasi dalam komitmen penuh untuk mengairi dataran dan membangun waduk. Taman Peringatan Hatta Yoichi terletak di sisi utara waduk. Taman ini direnovasi pada tahun 2009 dan dibuka kembali secara resmi pada tahun 2011, bersama dengan bangunan bergaya Jepang.
|
Kawasan Warisan Budaya Longtian Cha Cha yang baru dibuka hanya berjarak tiga menit berjalan kaki dari Stasiun Longtian. Taman ini menyimpan banyak peninggalan dari sejarah budaya dan ekonomi Chiayi/Tainan, yaitu yang terkait dengan proyek irigasi besar, situs arkeologi, dan pembangunan rel kereta api. Situs ini mencakup 11 area pameran serta pusat arkeologi. Kawasan ini merupakan perpaduan apik dari teknologi, seni, dan lingkungan hijau.
|
Waduk Jianshanpi dikelilingi oleh pegunungan, dan memiliki lanskap ekologi yang kaya serta lingkungan yang tenang. Daerah ini merupakan rumah bagi banyak spesies tanaman, dan pohon serta bunga yang bermekaran silih berganti sepanjang tahun. Tempat ini laksana taman kecil, dengan banyak kupu-kupu yang sarat dengan pemandangan alam yang indah.
|
Perjalanan ke Meiling di musim dingin sangat cocok untuk menyaksikan bunga plum yang indah dan pendakian musim dingin yang menyenangkan. Karena pohon plum di Meiling tidak terpusat di satu area, Anda dapat menemukan bunga baru dan spesiesnya yang beragam sambil melintasi beberapa jalan setapak.
|
Tempat-tempat paling terkenal untuk menyaksikan matahari terbit di Taiwan umumnya memiliki ciri khas berupa lautan awan yang indah di dataran rendah. Dari tempat-tempat terbaik di Taiwan, Erliao berada di dataran terendah. Tempat ini dikenal sebagai “fajar yang terdekat dengan kota.”
|
Teluk Sungai Cailiao terkenal dengan harta karun fosilnya. Fosil-fosil ini telah menarik banyak perhatian sejak tahun 1931 ketika Ichiro Hayasaka, seorang profesor geologi di Universitas Kekaisaran Taipei, melakukan survei geologi di Tainan. Ia mengumpulkan banyak fosil tanduk rusa di teluk tersebut, dan dibantu oleh Chen Chun-mu, yang kemudian dikenal sebagai “Kakek Fosil”. Mereka mengumpulkan banyak benda yang berhubungan dengan nenek moyang hewan prasejarah seperti gajah dan kerbau. Sungai Cailiao telah menjadi basis untuk studi paleontologi di Taiwan hingga kemudian mendirikan Museum Fosil Cailiao. Setelah diperluas, fasilitas ini menjadi Taman Fosil Zuojhen Kota Tainan yang kita lihat sekarang.
|
Situs bersejarah berusia seabad ini berada di samping jalan City Road 178, yang mudah terlewati saat melaju dengan mobil. Ini adalah bangunan yang menjadi bagian dari upaya irigasi besar-besaran di wilayah Tainan Raya. Kemegahannya memudar setelah dinonaktifkan, tetapi kemudian dihidupkan kembali dan diubah menjadi museum. Bangunan ini terawat dengan baik, dan bagian dalamnya dipenuhi dengan barang-barang yang mengingatkan kita pada masa lalu.
|
Perkebunan Tsou Ma Lai dibuka pada masa pendudukan Jepang sebagai Pabrik Gula Yujing. Pada tahun 1983, pemerintah Republik Rakyat Tiongkok mengorganisasikan peralihan produksi ke rumput pangola, tanaman hijauan yang baik. Fasilitas tersebut kemudian diubah menjadi perkebunan wisata dan rekreasi yang dikenal sebagai taman agrowisata pertama di Taiwan.
|
Berkat tingkat polusinya yang rendah, Distrik Danei dianggap sebagai tempat terbaik untuk mengamati bintang-bintang di Taiwan selatan. Distrik ini disebut sebagai “kampung halaman bintang-bintang.” Kawasan Pendidikan Astronomi Tainan di Danei menawarkan teleskop canggih yang dapat digunakan oleh masyarakat umum, serta sejumlah besar informasi tentang alam semesta di ruang pameran. Fasilitas ini juga memiliki teater astrologi 3D yang menakjubkan. Jelajahi luar angkasa dengan berani dalam perjalanan impian Anda.
|
Dibangun pada tahun 1846, Waduk Hutoupi telah menjadi bagian penting dari sistem irigasi Taiwan selatan selama bertahun-tahun. Waduk ini direklasifikasi sebagai tempat wisata pada tahun 1939. Berkat pemandangannya yang indah, waduk ini terkadang disebut “Danau Matahari Bulan Kecil”. Penduduk setempat sangat bangga dengan “halaman belakang” mereka yang memamerkan keindahan yang luar biasa.
|
Jalan Tua Xinhua adalah “jalan tua” yang klasik dan menawan. Bangunan-bangunannya memiliki pengaruh Barok yang kuat. Pada tahun 1921, bangunan bergaya Barok pertama muncul di jalan tersebut. Sekarang, bangunan ini menjadi rumah bagi Toko Kain Mr. Lin di Jalan Zhongzheng #432. Dengan perpaduan seni dan kerajinan, bangunan ini menjadi rumah yang paling menarik perhatian di jalan tersebut. Karena semakin banyak rumah di jalan tersebut yang mengikuti jejak bangunan pertama, pada tahun 1937 pemerintah Jepang mengubah seluruh jalan dengan gaya yang sama. Jalan Tua Xinhua hingga hari ini masih melestarikan pesona dan keindahannya.
|
Pada tahun 2004, film Taiwan “Let it Be” memperkenalkan kehidupan bercocok tanam padi tradisional Taiwan kepada masyarakat luas. Film ini dibuat di desa kecil Jingliao yang sederhana. Film dan temanya berisi tradisi dan humanisme yang sangat menarik perhatian masyarakat Taiwan. Pengunjung dapat merasakan suasana masa lalu dan budaya pedesaan yang sederhana dengan berjalan menyusuri jalan tua Jingliao. Wisatawan rombongan dapat mendaftar terlebih dahulu untuk mengikuti kegiatan “Mahar Gerobak Sapi ” yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat. Acara ini dilengkapi dengan gerobak sapi dan pakaian pengantin tradisional. Jalan-jalan kota menjadi hidup. Suasana pesta memberikan cahaya baru pada kehidupan masyarakat pedesaan ini.
|
Bangunan Bajiao (Oktagon) merupakan bangunan paling terkenal di Yanshui. Dibangun pada tahun 1847, bangunan ini memiliki tiga pintu masuk dan luas sekitar 300 meter persegi. Pintu masuk pertama adalah bangunan empat lantai yang dikenal dengan sebutan Louban, pintu masuk kedua adalah bangunan bergaya Fujian selatan dengan tiga tampak depan, sedangkan pintu masuk ketiga adalah rumah besar bergaya loteng. Bentuk segi delapan pada lantai keduanya membuatnya disebut sebagai “Bangunan Bajiao (Oktagon).”